Menggunakan Pinjaman Bank untuk Mengembangkan Bisnis? Baca Ini Dulu!
riyanto
Mendanai sebuah usaha sama sulitnya dengan menjalankannya. Tentu saja saat Anda sudah memiliki sebuah usaha, Anda tidak mau terus berjalan di tempat, bukan? Bisnis harus terus berkembang agar menjadi lebih besar. Namun, perihal mengembangkan bisnis bukan perkara mudah, diperlukan suntikan dana agar bisnis bisa berkembang sesuai dengan harapan. Mencari dana untuk bisnis memang bukan hal yang mudah, banyak orang yang mengajukan pinjaman ke bank misalnya untuk mendapatkan pendanaan agar usahanya bisa lebih berkembang. Salah satu cara yang dipakai seseorang untuk mengembangkan bisnisnya adalah dengan menggunakan pinjaman berupa KTA (Kredit Tanpa Agunan). Namun, benarkah langkah tersebut sudah tepat? Simak artikel berikut mengenai bagaimana menggunakan pinjaman bank untuk mengembangkan bisnis.
Gunakan Kredit Usaha untuk Mendanai Usaha yang Baru Dimulai
Banyak orang yang sering memanfaatkan KTA untuk mendanai usaha yang masih baru. Namun, akan lebih baik jika KTA digunakan untuk dana pribadi saja. Cara lain yang bisa digunakan adalah dengan mengajukan kredit usaha (business loan) ke bank. Salah satu keuntungan jika menggunakan kredit usaha dalam mendanai bisnis adalah bank tidak akan ikut campur tangan dalam bisnis Anda. Namun sayangnya memang bank seringkali lebih mempercayakan dananya untuk dipinjam oleh perusahaan yang sudah lebih terpercaya. Namun, jangan khawatir karena saat ini sudah banyak bank yang memiliki program yang siap untuk menyejahterakan unit bisnis yang baru dimulai, termasuk unit bisnis mikro.
Gunakan KTA Hanya untuk Mengembangkan Bisnis Saja
Satu hal yang perlu Anda ketahui, KTA bukanlah cara terbaik untuk mendanai usaha yang baru saja dibuat. Perbandingan kesuksesan yang bisa didapat oleh bisnis yang baru dimulai kira-kira 50:50, jadi ada kemungkinan gagal yang berdiri di depan mata.Maka dari itu, penggunaan KTA dirasa akan lebih tepat untuk mengembangkan bisnis saja. Hal ini dikarenakan setidaknya Anda sudah paham betul bagaimana cara menghasilkan uang dari bisnis yang sudah Anda jalankan. Jadi,kemungkinan Anda untuk lebih stabil dalam mencicil pinjaman lebih besar daripada mereka yang baru saja memulai usahanya dan belum benar-benar berada di medan perang.
Pahami Bunga dan Cicilan per Bulan
Hal ini cukup mendasar, tentu saja Anda harus memahami berapa besar bunga yang diberikan oleh pihak bank serta berapa besar cicilan per bulan yang harus Anda bayarkan setiap bulan. Contohnya jika Anda ingin mengajukan KTA sebesar Rp- untuk dicicil selama 4 tahun (48 bulan). Bunga yang Anda dapatkan misalnya sebesar 0,99% berarti setidaknya ada sekitar Rp 461.000 yang harus dibayarkan setiap bulan, dengan total akhir yang harus dibayarkan sekitar Rp-
Pada dasarnya, seluruh pendapatan bersih per bulan (setelah pajak) yang Anda dapatkan dari bisnis yang telah berlangsung harus lebih besar daripada cicilan per bulan yang wajib dibayarkan ke pihak bank (pendapatan bersih per bulan setelah pajak > cicilan per bulan). Idealnya, rata-rata penghasilan bersih selama 12 bulan terakhir setidaknya harus 2x lebih besar daripada cicilan per bulan yang harus Anda bayarkan ke bank. Tentu saja hal ini juga harus dibarengi dengan asumsi bahwa bisnis yang Anda jalankan tidak berpeluang menjadi lebih buruk pada beberapa tahun ke depan. (Baca juga: Ini Dia Cara Mengevaluasi Pengeluaran Bulanan Anda)
Biaya Provisi dan Biaya Lainnya
Saat mengajukan KTA ke pihak bank, biasanya terdapat biaya provisi (dalam bahasa yang lebih sederhana, disebut dengan biaya administrasi). Cari tahu apakah bank yang bersedia memberikan pinjaman untuk Anda akan meminta biaya provisi serta biaya lainnya untuk dibayar di muka atau tidak. Jika biaya-biaya tersebut harus dibayarkan di muka, maka Anda pun juga harus cermat menghitung ulang, berapa sisa pinjaman yang bisa Anda dapatkan setelah dikurangi dengan biaya-biaya tersebut.