5 Alasan Umum Kenapa Pengajuan KTA Anda Ditolak
Frans
Ketika Anda mengajukan Kredit Tanpa Agunan (KTA) ke bank tapi ditolak, Anda tentu ingin mengetahui alasan dari penolakan oleh pihak bank. Perlu diketahui bahwa bank tidak punya kewajiban untuk memberitahu alasan penolakan tersebut. Berikut adalah 5 alasan umum kenapa pengajuan Kredit Tanpa Agunan (KTA) Anda ditolak.
1. Informasi kontak tidak bisa dihubungi
Saat mengajukan pinjaman, pihak bank akan terlebih dahulu melakukan wawancara melalui telepon. Oleh karena itu, saat mengajukan KTA, pastikan Anda mengisi informasi kontak dengan benar. Pengajuan kredit Anda bisa ditolak apabila bank tidak bisa menghubungi nomor telepon yang Anda cantumkan saat proses verifikasi data. Umumnya bank akan menghubungi sampai tiga kali.
Jika kontak referensi Anda tergolong orang yang sibuk dan susah dihubungi, sebaiknya Anda memberitahu mereka bahwa mereka akan dihubungi oleh bank untuk keperluan verifikasi.
2. Memiliki riwayat kredit yang buruk
Semua produk perbankan yang berhubungan dengan kredit pasti ada yang namanya tahapan pengecekan SLIK OJK. SLIK OJK adalah sistem layanan informasi keuangan dari OJK yang memuat riwayat kredit setiap orang. Kalau Anda pernah sekali saja terlambat membayar tagihan, maka nama Anda akan tercatat.
SLIK OJK mempunyai sistem penilaian riwayat kredit berupa kolektibilitas dari 1 sampai 5. Kalau kolektibilitas Anda 1, berarti kredit dalam kondisi lancar dan tidak bermasalah sehingga pengajuan kredit Anda pun akan lebih mudah. Sebaliknya, jika Anda memiliki skor 5 maka kredit Anda dalam kondisi macet, sehingga menyulitkan Anda untuk mendapatkan KTA.
3. Penggunaan kartu kredit yang buruk
Rekam jejak penggunaan kartu kredit adalah salah satu data yang akan diteliti oleh bank dan menjadi pertimbangan pihak bank untuk menyetujui pinjaman Anda. Jadi sebaiknya Anda disiplin dalam membayar tagihan kartu kredit. Selain itu, jika Anda sering menggunakan 70% dari limit kartu kredit atau bahkan lebih, maka pengajuan KTA Anda akan sulit diterima. Alasannya, bank ingin mengantisipasi risiko kredit sejak dini. Oleh karena itu, bijaklah dalam menggunakan kartu kredit!
4. Mencantumkan informasi yang salah
Saat mengisi formulir pengajuan KTA, pastikan Anda mencantumkan informasi yang benar. Jangan coba-coba membohongi pihak bank, karena bank selalu mengedepankan prinsip kehati-hatian. Mereka akan melakukan pengecekan dan jika informasinya tidak sesuai fakta, maka pengajuan KTA Anda akan langsung ditolak. Misalnya, jangan mengaku nominal gaji bulanan Anda Rp10 juta ketika kenyataannya hanya Rp7 juta. Pembatalan KTA juga bisa terjadi jika alamat kantor yang Anda cantumkan tidak sesuai.
5. Kemampuan melunasi pinjaman dianggap kurang
Sebelum menyetujui pinjaman nasabah, bank akan mengecek rasio utang Anda secara detail. Bank melakukan ini untuk menghindari kredit macet di kemudian hari. Bank tidak hanya akan mengecek besaran gaji Anda, tetapi juga status kepegawaian. Besar kemungkinan pinjaman KTA Anda tidak akan dikabulkan jika status Anda masih pegawai kontrak atau angka rasio pembayaran cicilan utang Anda lebih dari 30% jumlah pendapatan.
Jadi jika pemasukan bersih Anda Rp5 juta, maka pembayaran cicilan maksimumnya adalah 30% x Rp5.000.0000 = Rp1.500.000.
Jika Anda sudah mempunyai cicilan lainnya (misalnya cicilan motor sebesar Rp 1.400.000), maka kemungkinan besar pengajuan KTA Anda ditolak karena jika pengajuannya disetujui, itu artinya total cicilan Anda akan lebih dari 30% jumlah penghasilan.
Mengajukan KTA memang tidak sesulit mengajukan kredit dengan agunan. Namun, jika Anda tidak memahami dan memenuhi persyaratannya, maka pengajuan kredit Anda tentu saja akan ditolak. Jadi jangan lupa memperhatikan 5 hal penting di atas!
Sebelum mengajukan pinjaman baru, sebaiknya Anda melakukan Credit Checkup terlebih dulu. Credit Checkup adalah layanan penilaian profil kredit debitur dari amalan. Tujuan utama dari Credit Checkup adalah untuk mengukur kondisi kesehatan utang Anda. Mengetahui informasi laporan kredit pribadi dan meninjaunya secara berkala adalah hal yang sangat penting. Anda akan mendapatkan gambaran bagaimana reputasi keuangan Anda, yang tercermin dalam tingkat kepatuhan Anda dalam memenuhi kewajiban finansial. Dengan demikian, Anda dapat menumbuhkan perilaku positif untuk selalu memenuhi kewajiban utang meskipun kondisi keuangan Anda dalam keadaan buruk.