Cara Membaca IDI Historis

riyanto

Pekan lalu kita telah membahas mengenai apa itu IDI Historis dan bagaimana cara mendapatkannya. Lalu setelah mendapatkan IDI Historis, maka Anda juga perlu paham bagaimana cara mengintepretasikannya. Bagi sebagian orang, mungkin cara membaca IDI Historis merupakan hal yang baru. Tidak semua orang cukup berpengalaman dalam mengintepretasikan IDI Historis. Ada beberapa tabel, kotak kecil, dan angka-angka yang belum Anda tahu artinya. Jangan khawatir, mari kita bahas bagian per bagian, dimulai dari bagian yang paling atas.

 Catatan: Per Januari 2018, seluruh proses BI Checking untuk mendapatkan IDI Historis tidak lagi dapat diakses melalui Bank Indonesia. Anda bisa mendapatkannya melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK)

Di bagian ini tertera identitas debitur seperti nama, alamat, nomor KTP, NPWP, serta jenis pekerjaan dan nama perusahaan tempat debitur tersebut bekerja.

Bagian kedua, yang merupakan bagian terpenting dari laporan ini berisi tentang riwayat kredit debitur. Tabel ini terbagi menjadi beberapa kolom sebagai berikut:

  1. Pelapor, Sifat, No. Rekening, Update, di sini tertulis kode bank yang pernah memberikan kredit atau mengeluarkan kartu kredit kepada debitur beserta dengan nomor rekening debitur tsb.
  2. Nilai, kolom ini menunjukkan besar bunga yang diberikan oleh pihak Bank ketika memberikan kredit.
  3. Plafon, kolom ini berarti jumlah uang yang dipinjam/harga barang yang dicicil, misalnya rumah/mobil/pinjaman ke bank.
  4. Tunggakan, menunjukkan besarnya tunggakan (pokok serta frekuensi tunggakan bunga).
  5. Penggunaan, menunjukkan guna dari pinjaman yang Anda miliki.
  6. Status, menunjukkan kondisi dan penyebab kredit yang macet (bila ada)
  7. Jangka, menunjukkan tanggal jatuh tempo dari pinjaman serta tenor/lama pinjaman dari utang.

Di bawah kolom tersebut terdapat 24 kotak yang berarti riwayat pembayaran utang Anda selama 24 bulan terakhir. Pada kotak-kotak ini terdapat 2 kotak kecil. Angka 1 pada kotak menunjukkan kolektibilitas kredit/kelancaran pembayaran kredit selama 24 bulan terakhir yang dilampirkan dengan penilaian berupa skor yakni:

  • Kolektabilitas 1 berarti kredit lancar
  • Kolektabilitas 2 berarti kredit dalam perhatian khusus/DPK: 90 hari
  • Kolektabilitas 3 berarti kredit tidak lancar: 120 hari
  • Kolektabilitas 4 berarti kredit diragukan: 180 hari
  • Kolektabilitas 5 berarti kredit macet: >180 hari

Jika skor Anda rendah (misalnya 3-5), biasanya Anda akan lebih sulit untuk mengajukan pinjaman. Pada gambar tertera angka 1, berarti debitur memiliki riwayat baik dalam pembayaran kreditnya.

Selanjutnya, angka 0 di dalam kotak kecil menunjukkan jumlah hari pinjaman yang tertunggak. Pada kolom ini akan terlihat jelas berapa lama debitur sudah menunda pembayaran pinjaman uang/kredit barang yang dimilikinya. Pada gambar yang tertera angka 0, berarti debitur tidak pernah menunggak ke bank.

Bagian ketiga terletak di bagian paling bawah, merupakan keterangan jaminan atau agunan maupun data bank (dalam kolom penjamin) yang memberikan kreditnya. Pada bagian ini akan terlihat misalnya rumah atau tanah yang diberikan sebagai agunan debitur untuk menjamin kredit yang dipinjamnya.

Lalu, bagaimana dengan hasil IDI Historis Anda? Termasuk lancar atau malah termasuk dalam kategori black list? Jika termasuk dalam black list apa ada solusinya agar bisa keluar dari daftar tersebut? Serta, masihkah ada kemungkinan untuk mengajukan pinjaman ke Bank di kemudian hari? Nantikan jawabannya pada artikel selanjutnya. 

Catatan: Per Januari 2018, seluruh proses BI Checking untuk mendapatkan IDI Historis tidak lagi dapat diakses melalui Bank Indonesia. Anda bisa mendapatkannya melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK)

amalan international merupakan perusahaan manajemen utang berbasis teknologi pertama di Indonesia yang tercatat di OJK. amalan bekerja untuk peminjam dan bekerja sama mencari solusi terbaik dan terjangkau dengan pemberi pinjaman. Program manajemen utang amalan memanfaatkan teknologi dan data yang sah agar klien amalan bisa keluar dari jerat utang dengan lebih cepat, membayar bunga dan penalti yang lebih rendah. Selain program manajemen utang, amalan juga memiliki solusi refinancing yang mengganti utang lama yang memberatkan menjadi utang baru yang lebih ringan. Kantor amalan indonesia didirikan di Jakarta pada tahun 2015 dan telah berhasil membangun tim yang terdiri dari ahli restrukturisasi dan ahli IT dengan pengalaman puluhan tahun. Sejak Juli 2016, amalan indonesia menjadi perusahaan pertama di Asia yang mendapatkan akreditasi dari International Association of Professional Debt Arbitrators (IAPDA).


amalan international merupakan perusahaan manajemen utang berbasis teknologi pertama di Indonesia yang tercatat di OJK. amalan bekerja untuk peminjam dan bekerja sama mencari solusi terbaik dan terjangkau dengan pemberi pinjaman. Program manajemen utang amalan memanfaatkan teknologi dan data yang sah agar klien amalan bisa keluar dari jerat utang dengan lebih cepat, membayar bunga dan penalti yang lebih rendah. Selain program manajemen utang, amalan juga memiliki solusi refinancing yang mengganti utang lama yang memberatkan menjadi utang baru yang lebih ringan. Kantor amalan indonesia didirikan di Jakarta pada tahun 2015 dan telah berhasil membangun tim yang terdiri dari ahli restrukturisasi dan ahli IT dengan pengalaman puluhan tahun. Sejak Juli 2016, amalan indonesia menjadi perusahaan pertama di Asia yang mendapatkan akreditasi dari International Association of Professional Debt Arbitrators (IAPDA).

Daftar Sekarang