Cara Mengelola Utang dengan Bijak

Frans

Tidak sedikit orang yang menganggap utang sebagai sesuatu yang buruk dan memalukan. Utang dipandang sebagai tanda ketidakmampuan seseorang dalam mengatur keuangannya, dan apabila seseorang sampai didatangi penagih utang atau debt collector, maka hal itu menjadi aib tersendiri bagi orang tersebut. Itu sebabnya banyak orang memilih untuk tidak berhutang daripada menanggung resiko memalukan seperti itu.

Padahal utang tidak selalu buruk. Utang sebenarnya memiliki hal yang baik jika kita mengelolanya dengan bijak. Utang yang baik adalah utang yang bersifat produktif dan atau utang yang dapat meningkatkan nilai tambah di jangka panjang. Salah satu contohnya adalah utang modal usaha, karena dapat memberikan leverage kepada si peminjam untuk meningkatkan operasional bisnis dengan harapan meningkatkan profit dari peluang bisnis yang ada.

Itu sebabnya utang sebaiknya digunakan untuk kepentingan produktif dan hal-hal yang baik dan bermanfaat. Utang juga harus sesuai dengan kemampuan untuk membayar kembali utang tersebut. Utang juga harus dikelola secara bijak agar terhindar dari resiko didatangi debt collector atau terjadi penyitaan. Itu sebabnya di artikel kali ini kita akan membahas bagaimana cara mengelola utang dengan bijak sedari awal.

Apakah Anda Benar-Benar Membutuhkan Utang?

Ketika Anda mempunyai masalah keuangan sehingga tidak bisa membeli barang atau jasa yang Anda butuhkan, bukan berarti Anda boleh mengambil pinjaman secara sembarangan. Anda harus periksa diri dulu apakah Anda benar-benar membutuhkan utang. Berikut adalah 4 kondisi di mana Anda sebaiknya mengambil pinjaman.

1. Saat hendak mendapatkan nilai tambah atau investasi jangka panjang

Misalnya mengambil KPR untuk membeli rumah. Nilai suatu rumah secara umum mengalami peningkatan secara terus menerus. Namun, akan sulit bagi kita untuk dapat membeli rumah secara tunai. Dengan KPR, kita dapat memiliki rumah dengan skema tertentu kepada pemberi pinjaman dan kita dapat memanfaatkan serta mendapatkan nilai rumah tersebut seolah-olah sudah menjadi milik kita.

Contoh lain adalah mengambil pinjaman untuk meningkatkan kemampuan. Beberapa profesi terkait media sosial dan usaha berbasis digital memerlukan gadget dan ilmu yang perlu dibeli atau dibayar. Utang ini merupakan investasi jangka panjang dengan harapan memberikan pengetahuan serta keterampilan baru yang dapat menambah penghasilan atau pemasukan di masa mendatang.

2. Saat hendak menambah harta yang diperlukan untuk hidup

Contohnya adalah utang untuk memiliki rumah/hunian atau kendaraan. Untuk hidup kita memerlukan tempat tinggal dan sarana transportasi, karena jika tidak demikian kita harus kontrak dan pakai kendaraan umum. Ini semua memakan biaya yang tidak sedikit. Maka dari itu sebaiknya dana yang dialokasikan untuk biaya itu diubah menjadi dana untuk membayar cicilan utang. Jadi kita hanya perlu menabung untuk mendapatkan uang muka agar bisa membeli rumah dengan fasilitas KPR atau membeli kendaraan dengan fasilitas cicilan.



3. Saat hendak mengembangkan bisnis

Bila kita sudah punya usaha yang berjalan baik, atau dapat banyak kerjaan/kontrak yang menguntungkan maka kita dapat mengambil utang untuk memperbesar kemampuan usaha dan meningkatkan operasional bisnis. Dengan demikian kita dapat memperbesar kemampuan untuk menerima pekerjaan yang menguntungkan dengan harapan meningkatkan profit yang lebih besar.

4. Saat butuh likuiditas pembayaran

Misalnya kita memerlukan dana untuk kebutuhan pokok, namun kita mengalami keterlambatan pembayaran gaji. Dalam hal ini kita dapat menggunakan kartu kredit terlebih dahulu untuk memenuhi kebutuhan pokok, namun diperlukan kedisiplinan untuk segera melunasi utang bila gaji sudah diterima. Utang semacam ini harus segera dilunasi.

2 Pertimbangan Sebelum Memutuskan Untuk Berhutang

Jika Anda sudah yakin dan mantap bahwa Anda benar-benar membutuhkan pinjaman, maka selanjutnya Anda harus mempertimbangkan 2 hal berikut ini, yaitu: jumlah tagihan bulanan dan mengontrol kebiasaan.

1. Menjaga jumlah tagihan bulanan

Patokan yang harus selalu diingat adalah: tagihan bulanan tidak boleh lebih dari sepertiga penghasilan/pendapatan bulanan karena pendapatan bulanan kita diperlukan untuk 1) biaya hidup masa kini, 2) tabungan atau dana darurat untuk masa susah, dan 3) kebutuhan di masa mendatang, seperti untuk pendidikan, hari tua alias pensiun, dan liburan.

Oleh karena itu setiap hendak mengambil utang, hitung dulu kemampuan untuk membayar menurut patokan di atas. Kalau jumlah tagihan bulanan lebih dari sepertiga penghasilan, maka batalkan rencana mengambil utang.

2. Mengontrol kebiasaan

Ada dua kebiasaan yang harus dikontrol pada saat mengelola utang: 1) mencatat arus kas, dan 2) membayar tagihan tepat waktu.

Mencatat arus kas adalah hal yang sederhana namun banyak orang belum melakukannya. Arus kas adalah laporan keluar masuk keuangan setiap bulan. Dengan adanya catatan arus kas ini, kita dapat memahami pos-pos masuk dan keluar keuangan kita. Kita jadi punya visibility penuh terhadap keluar-masuknya uang dan kontrol terhadap arus tersebut. Jika suatu saat kita perlu menekan pengeluaran, maka kita dapat melihat pos mana saja yang dapat ditekan. Ini adalah hal simpel namun butuh kedisiplinan.

Membayar tagihan tepat waktu juga demikian. Jika kita sudah terbiasa mencatat arus kas dengan baik, maka kita akan dengan mudah membayar tagihan tepat waktu. Membayar tagihan tepat waktu akan menghindari kita dari denda keterlambatan yang mungkin timbul.

Dengan memperhatikan dan melakukan semua hal di atas, kita pasti mampu mengelola utang dengan bijak dan tidak terlilit utang.

amalan international merupakan perusahaan manajemen utang berbasis teknologi pertama di Indonesia yang tercatat di OJK. amalan bekerja untuk peminjam dan bekerja sama mencari solusi terbaik dan terjangkau dengan pemberi pinjaman. Program manajemen utang amalan memanfaatkan teknologi dan data yang sah agar klien amalan bisa keluar dari jerat utang dengan lebih cepat, membayar bunga dan penalti yang lebih rendah. Selain program manajemen utang, amalan juga memiliki solusi refinancing yang mengganti utang lama yang memberatkan menjadi utang baru yang lebih ringan. Kantor amalan indonesia didirikan di Jakarta pada tahun 2015 dan telah berhasil membangun tim yang terdiri dari ahli restrukturisasi dan ahli IT dengan pengalaman puluhan tahun. Sejak Juli 2016, amalan indonesia menjadi perusahaan pertama di Asia yang mendapatkan akreditasi dari International Association of Professional Debt Arbitrators (IAPDA).

Daftar Sekarang