Ingin Buka Usaha Saat Krisis? Jangan Lupakan Fixed Cost

Frans

Banyak orang meragukan kesuksesan peluang bisnis di masa pandemi dan resesi ekonomi seperti saat ini. Tetapi sebenarnya kesempatan dan peluang usaha pasti selalu ada bagi orang yang bisa melihat celah dan memanfaatkannya, karena ternyata ada banyak bisnis yang meledak saat pandemi ini. Beberapa di antaranya adalah frozen food, produk kesehatan seperti masker, hand-sanitizer, minuman literan, bumbu racik, catering harian, cemilan, bibit tanaman hidroponik, dll. Bisnis-bisnis tersebut bahkan bisa Anda mulai dengan modal awal Rp 1 juta saja.

Tetapi modal awal saja tidak cukup untuk mempertahankan bisnis. Ada komponen biaya lain yang harus Anda perhatikan juga. Di antaranya adalah fixed cost, variable cost, biaya langsung, biaya tidak langsung, dll. Di artikel ini kita akan membahas fixed cost saja.

Apa Itu Fixed Cost?

Fixed cost atau biaya tetap adalah biaya yang tetap berjalan meskipun bisnis mengalami pasang-surut. Contoh komponen dari fixed cost adalah biaya sewa gedung atau tempat usaha, gaji karyawan, pajak, biaya asuransi, pembayaran pinjaman, dan sebagainya. 

Perusahaan atau UMKM akan selalu membayar biaya-biaya tersebut di atas terlepas dari besar-kecilnya produksi, pemasaran, dan pemasukan. Besaran fixed cost biasanya secara bertahap akan naik dalam rentang waktu tertentu mengikuti kenaikan harga sewa gedung atau tempat usaha, kenaikan gaji pegawai, biaya servis, pajak, asuransi, dll.



Strategi Mengatur Fixed Cost

Fixed cost inilah yang perlu Anda perhatikan selain modal awal saat ingin memulai bisnis. Anda harus bisa memperkirakan dan menghitung besaran fixed cost yang akan Anda keluarkan beserta komponen-komponennya. Strategi fixed cost yang paling baik bukanlah yang menekan biaya seirit mungkin, tetapi yang paling memaksimalkan laba.

Misalnya Anda menyewa toko di sebuah lokasi yang murah tetapi letaknya kurang strategis. Biaya untuk menyewa toko tersebut hanya 25 juta per tahun, dan dengan biaya itu Anda mendapatkan pemasukan sekitar 5 juta per bulan (60 juta per tahun). Di sisi lain kompetitor Anda menyewa toko yang letaknya strategis dengan biaya sewa 90 juta per tahun. Dengan biaya sebesar itu, kompetitor Anda menghasilkan pemasukan sekitar 20 juta per bulan (240 juta per tahun). Dalam kondisi ini, strategi fixed cost yang paling memaksimalkan laba adalah yang kedua karena menghasilkan selisih pemasukan yang lebih besar (240 - 90 = 150) dibanding yang kedua (60 - 25 = 35).

Memang perhitungan di atas masih tergolong sangat sederhana dan belum dipengaruhi cost lain seperti variable cost, average cost, marginal cost, dll. Tetapi intinya adalah, menekan biaya fixed cost seirit mungkin tidak selalu menjadi strategi yang baik dalam memaksimalkan laba.

Dalam dunia bisnis, perencanaan dan penghitungan fixed cost adalah faktor yang sangat fundamental karena fixed cost harus tetap Anda bayar apapun yang terjadi dengan bisnis Anda. Jika Anda salah perhitungan atau perencanaan, maka bisnis Anda pasti terpukul.

Sesuaikan besaran fixed cost dengan kemampuan finansial yang Anda miliki. Anda juga bisa mencari investor atau pinjaman modal supaya bisa membantu Anda untuk merancang fixed cost yang lebih tinggi. Tapi pastikan fixed cost tersebut adalah yang paling memaksimalkan laba. Dengan demikian, usaha Anda pasti bisa bertahan atau bahkan melejit walaupun situasinya sedang sulit seperti saat ini.

amalan international merupakan perusahaan manajemen utang berbasis teknologi pertama di Indonesia yang tercatat di OJK. amalan bekerja untuk peminjam dan bekerja sama mencari solusi terbaik dan terjangkau dengan pemberi pinjaman. Program manajemen utang amalan memanfaatkan teknologi dan data yang sah agar klien amalan bisa keluar dari jerat utang dengan lebih cepat, membayar bunga dan penalti yang lebih rendah. Selain program manajemen utang, amalan juga memiliki solusi refinancing yang mengganti utang lama yang memberatkan menjadi utang baru yang lebih ringan. Kantor amalan indonesia didirikan di Jakarta pada tahun 2015 dan telah berhasil membangun tim yang terdiri dari ahli restrukturisasi dan ahli IT dengan pengalaman puluhan tahun. Sejak Juli 2016, amalan indonesia menjadi perusahaan pertama di Asia yang mendapatkan akreditasi dari International Association of Professional Debt Arbitrators (IAPDA).

Daftar Sekarang