Mau Beli Mobil Saat Resesi? Pertimbangkan Dulu 2 Hal Ini!

Frans

Mobil adalah kebutuhan impian banyak orang karena sifatnya yang memberikan kenyamanan pada saat digunakan. Tetapi di masa pandemi Covid-19 ini, dan khususnya setelah Indonesia masuk resesi, banyak orang yang ragu-ragu untuk membeli mobil dengan sistem kredit. Tren ini tidak hanya berlaku bagi mobil baru saja, tapi juga untuk mobil bekas.

Keragu-raguan masyarakat mengambil kredit untuk membeli mobil baru muncul karena kekhawatiran akan kondisi ekonomi Indonesia yang sudah masuk resesi. Membeli mobil baru secara kredit tentu saja harus memperhatikan kemampuan keuangan untuk beberapa bulan atau tahun kedepan, terutama dalam hal membayar cicilan dan pajak tahunan. Tetapi jika harus menunda membeli mobil, kita tidak tahu kapan pandemi dan resesi akan berakhir sehingga dana yang sudah disediakan mungkin akan habis seiring berjalannya waktu. Akibatnya batal beli mobil dan Anda pun menyesal.

Untuk itu amalan ingin memberikan dua pertimbangan yang dapat Anda gunakan untuk mengambil keputusan tetap membeli mobil atau menunda.

Apa Tujuan Anda Membeli Mobil Baru?

Apabila Anda mengambil kredit untuk membeli mobil baru guna tujuan konsumtif, seperti bosan dengan mobil yang sekarang, ingin punya fitur-fitur canggih yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan, pamer ke tetangga dan teman-teman untuk menaikkan gengsi, sebaiknya tunda dulu keinginan Anda itu. Masa resesi seperti sekarang ini bukanlah waktu yang tepat untuk kebutuhan konsumtif.

Tapi jika Anda membeli mobil baru dengan sistem kredit untuk kegiatan produktif seperti membuka kursus setir mobil, menjadi mitra pengemudi ojek online, membuka rental mobil, jasa antar-jemput, dsb, maka Anda boleh saja melakukannya dengan syarat tetap memperhatikan dana dan kebutuhan sehari-hari. Begitu juga jika Anda ingin membeli mobil baru untuk mengganti mobil lama yang sudah uzur dan mulai sering rusak, sebaiknya Anda jual terlebih dulu mobil lama itu supaya mempunyai uang DP yang cukup atau cadangan dana untuk cicilan bulanan.

Intinya adalah jangan sampai cicilan mobil baru yang harus dibayar tiap bulan itu memberatkan Anda dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.



Perhitungkan Debt Service Ratio (DSR) dan Ketersediaan Dana Darurat

Debt Service Ratio, atau yang biasa disingkat DSR, adalah perbandingan antara besaran angsuran dengan total penghasilan yang didapat setiap bulan. Agar keuangan dapat diatur dengan stabil pada saat mencicil mobil, Anda terlebih dahulu harus menghitung DSR ini.

Cara mudah menghitung DSR adalah nilai besaran angsuran harus 30-35% dari total gaji. Jadi jika gaji Anda Rp 6 juta per bulan sementara cicilan bulanannya Rp 3 juta, jangan nekat mengambil kredit itu. Ingat, Anda masih punya kebutuhan-kebutuhan lain yang harus dipenuhi juga. Anda juga harus berjaga-jaga untuk situasi-situasi darurat di masa pandemi dan resesi seperti sekarang ini.

Tetapi meskipun Anda punya gaji Rp 9 juta, dan cicilan bulanannya Rp 3 juta (yang artinya oke secara perhitungan DSR), pastikan Anda sudah mempunyai dana darurat yang siap digunakan pada saat-saat darurat. Besaran dana darurat sendiri idealnya adalah 3 kali gaji bulanan bagi yang belum berkeluarga atau punya tanggungan, dan 6 kali gaji bulanan bagi yang sudah berkeluarga atau punya tanggungan.

Prinsip ini juga bisa dipakai untuk menabung uang DP karena leasing meningkatkan besaran uang DP untuk menghindari kemungkinan kredit macet. Simpan 30-35% gaji Anda untuk menabung uang DP, dan ketika sudah terkumpul, lanjutkan kebiasaan ini untuk membayar angsuran bulanan.

Setelah mempertimbangkan dua hal di atas, apakah Anda ingin mengambil kredit untuk membeli mobil baru?

amalan international merupakan perusahaan manajemen utang berbasis teknologi pertama di Indonesia yang tercatat di OJK. amalan bekerja untuk peminjam dan bekerja sama mencari solusi terbaik dan terjangkau dengan pemberi pinjaman. Program manajemen utang amalan memanfaatkan teknologi dan data yang sah agar klien amalan bisa keluar dari jerat utang dengan lebih cepat, membayar bunga dan penalti yang lebih rendah. Selain program manajemen utang, amalan juga memiliki solusi refinancing yang mengganti utang lama yang memberatkan menjadi utang baru yang lebih ringan. Kantor amalan indonesia didirikan di Jakarta pada tahun 2015 dan telah berhasil membangun tim yang terdiri dari ahli restrukturisasi dan ahli IT dengan pengalaman puluhan tahun. Sejak Juli 2016, amalan indonesia menjadi perusahaan pertama di Asia yang mendapatkan akreditasi dari International Association of Professional Debt Arbitrators (IAPDA).

Daftar Sekarang