Sudah Punya BPJS, Haruskah Ikut Asuransi Swasta?

Frans

Anda pasti sering mendengar istilah BPJS, baik melalui media cetak, elektronik, maupun obrolan orang lain. BPJS memang sering menjadi topik hangat di masyarakat karena jaminan kesehatan milik pemerintah ini cukup terjangkau untuk semua kalangan masyarakat Indonesia. Akan tetapi tidak sedikit juga masyarakat Indonesia yang menjadi nasabah asuransi swasta walaupun sudah punya BPJS.

Asuransi swasta adalah jaminan kesehatan yang dikelola oleh pihak swasta, seperti Prudential, Allianz, Manulife, dll. Jumlah premi yang dibayarkan di asuransi swasta jelas lebih besar dibandingkan BPJS. Kalau begitu, mengapa sebagian orang merasa BPJS saja tidak cukup? Apakah BPJS kurang bagus dan asuransi swasta lebih baik?

Baca terus artikel ini untuk mengetahui jawabannya.

Baik BPJS maupun asuransi swasta pasti punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Tidak mungkin ada clear winner dalam perbandingan head-to-head antara kedua jaminan kesehatan tersebut yang menjawab semua kebutuhan dan keinginan Anda. Jadi silahkan baca ulasan perbandingan di bawah ini dan sesuaikan dengan kebutuhan Anda.

1. Biaya premi

Kalau soal biaya premi, BPJS jelas menjadi juaranya. Biaya premi BPJS Kesehatan sangat murah, yaitu mulai dari Rp.25.500 (kelas III subsidi) sampai dengan Rp.150.000. Biaya ini sudah termasuk biaya rawat inap di rumah sakit, biaya obat, dan biaya dokter. Bahkan nasabah diperbolehkan untuk cek gula dan darah secara gratis.

Sedangkan asuransi swasta mempunyai premi yang bervariasi tergantung dari masing-masing perusahaan asuransi dan program yang diikuti nasabah. Semakin banyak proteksi yang diinginkan, maka semakin besar pula biaya premi yang harus dibayar nasabah. Rata-rata biaya premi termurah dari asuransi swasta adalah Rp.350.000.

2. Penyakit dan fasilitas yang di-cover

BPJS Kesehatan meng-cover semua jenis penyakit, baik ringan maupun kronis, dan juga imunisasi dan KB. BPJS Kesehatan juga meng-cover semua fasilitas yang terdapat di rumah sakit. Namun tidak semua rumah sakit menerima program BPJS Kesehatan terutama rumah sakit swasta. Jadi jika Anda ingin pergi ke rumah sakit swasta, pastikan terlebih dulu rumah sakit tersebut menerima program BPJS Kesehatan. Masalah ini tidak akan Anda temui di rumah sakit pemerintah karena semua rumah sakit pemerintah menerima program BPJS Kesehatan.

Sedangkan sebagian besar asuransi swasta TIDAK meng-cover perawatan gigi, perawatan ibu hamil, dan mata. Bahkan tidak sedikit asuransi swasta yang menolak kepesertaan nasabah yang mempunyai penyakit bawaan. Dan untuk rawat jalan, Anda juga harus membayar premi yang lebih mahal. Tetapi sisi positifnya adalah banyak rumah sakit swasta modern yang menerima program asuransi swasta sehingga peserta asuransi swasta dapat menikmati kamar, makanan dan fasilitas lain yang lebih mewah.



3. Alur pengobatan

Peserta BPJS Kesehatan harus memulai alur pengobatan dari bawah terlebih dahulu, yaitu dari puskesmas atau klinik, kemudian jika tidak bisa ditangani baru direkomendasikan untuk dirawat di rumah sakit tertentu. Alur seperti ini cukup memakan waktu yang lama dan mengakibatkan antrian panjang baik di klinik maupun puskesmas. Banyaknya faskes di sebuah daerah dirasa masih belum sanggup mengurangi padatnya antrian, mengingat BPJS menerima semua jenis penyakit.

Di sisi lain, peserta asuransi kesehatan swasta tidak perlu berbondong-bondong datang ke klinik atau puskesmas terlebih dulu. Kapanpun Anda mengalami rasa sakit, Anda bisa langsung datang ke rumah sakit yang bekerja sama dengan perusahaan asuransi Anda untuk mendapatkan penanganan. Alur seperti ini tentu saja menghemat banyak waktu dan antrian bila dibandingkan dengan BPJS.

4. Cakupan wilayah

BPJS Kesehatan memiliki cakupan wilayah yang sempit. Anda tidak bisa mendapatkan fasilitas BPJS Kesehatan di luar wilayah faskes Anda secara langsung. Jika faskes yang Anda pilih berada di kota yang sama dengan domisili Anda, maka Anda tidak bisa menggunakan BPJS Kesehatan ketika Anda berada di luar kota / domisili saat itu juga. Anda harus mengganti faskes terlebih dulu, yang bisa memakan waktu lebih dari 1 hari.

Sedangkan asuransi swasta mempunyai cakupan wilayah yang lebih luas. Anda bisa mendapatkan fasilitas kesehatan di kota manapun Anda berada asalkan di kota tersebut terdapat rumah sakit yang bekerja sama dengan perusahaan asuransi Anda. Bahkan Anda juga bisa mendapatkan fasilitas kesehatan saat berada di luar negeri karena kebanyakan pemilik perusahaan asuransi swasta adalah pihak asing.

Itulah 4 faktor penting yang layak Anda perhitungkan saat memilih untuk memakai BPJS Kesehatan saja atau mengambil asuransi swasta juga. Tetapi satu hal yang paling penting, kepesertaan BPJS Kesehatan bukanlah opsi. Sebagaimana diatur dalam UU no.24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, setiap WNI wajib mengikuti program BPJS Kesehatan. Artikel ini hanya memberikan informasi apakah Anda sebaiknya membutuhkan asuransi kesehatan swasta atau tidak.

amalan international merupakan perusahaan manajemen utang berbasis teknologi pertama di Indonesia yang tercatat di OJK. amalan bekerja untuk peminjam dan bekerja sama mencari solusi terbaik dan terjangkau dengan pemberi pinjaman. Program manajemen utang amalan memanfaatkan teknologi dan data yang sah agar klien amalan bisa keluar dari jerat utang dengan lebih cepat, membayar bunga dan penalti yang lebih rendah. Selain program manajemen utang, amalan juga memiliki solusi refinancing yang mengganti utang lama yang memberatkan menjadi utang baru yang lebih ringan. Kantor amalan indonesia didirikan di Jakarta pada tahun 2015 dan telah berhasil membangun tim yang terdiri dari ahli restrukturisasi dan ahli IT dengan pengalaman puluhan tahun. Sejak Juli 2016, amalan indonesia menjadi perusahaan pertama di Asia yang mendapatkan akreditasi dari International Association of Professional Debt Arbitrators (IAPDA).

Daftar Sekarang